Gedung opera kuno

Gedung Opera House Kuno yang Masih Berdiri Sampai Sekarang

Opera House pernah mengecap kesuksesan pada suatu masa. Gedung-gedung opera ini pernah berdiri tegak dan menjadi salah satu bangunan bersejarah yang pasti ada di setiap negara. Di Indonesia sendiri, gedung opera pernah ada dan dibangun oleh developer property Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, bangunan ini mulai terlupakan dan bahkan dirobohkan untuk digantikan dengan bangunan baru.

Hanya saja, ada pula beberapa gedung opera yang menolak digerus zaman. Bangunan tersebut masih berdiri, bahkan direnovasi agar bisa mengikuti perkembangan masa yang semakin modern. Ini dia beberapa gedung opera tersebut:

  • Bregenz Festival floating stage in Bregenz, Austria

The Bregenzer Festspiele atau Bregenz Festival di Lake Constance merupakan salah satu opera tertua yang ada di negara tersebut. Pertama kali debut pada tahun 1946, satu tahun setelah berakhirnya Perang Dunia Satu, opera ini selalu digelar selama empat minggu setiap musim panas. Lakon yang dibawakan pun beraneka ragam. Menariknya, opera ini dilakukan di luar ruangan dan mengambang di atas danau.

Bregenz Festival Floating

Source: atlasofwonders.com

  • Mariinsky Theatre, St. Petersburg, Russia

Dibangun pada tahun 1860 dan dinamakan dengan meminjam nama Empress Maria Alexandrovna, istri dari Tsar Alexander II, Mariinsky Theater ini bertahan selama beberapa waktu. Kejadian yang pernah dialami oleh bangunan ini beraneka rupa mulai dari kebakaran, rekonstruksi, perang dunia, bahkan perubahan nama. Dulu, bangunan ini sempat menggunakan nama Kirov pada tahun 1935-1992 sebelum akhirnya berubah nama lagi menjadi Mariinsky Theatre. Sekarang ini, Mariinsky Theatre memiliki record label sendiri dan salah satu lagu yang pernah direkam di sini adalah The Nutcracker, Symphony No. 4 karya Tchaikovsky.

Mariinsky theatre

Source: russianbroadway.com

  • Teatro Alla Scala, Milan, Italy

Disebut-sebut sebagai opera house terkenal di dunia, La Scala berdiri pada tahun 1778 dengan nama Nuovo Regio Ducale Teatro all Scala. Opera ini kemudian direnovasi pada tahun 2004, mengubah auditorium yang tadinya berbentuk horseshoe menjadi red-gold opulence dan menambahkan screen di kursi belakang. La Scala juga mendidik generasi penerusnya di bidang musik, performers, dan stage technicians di Academy for the Performing Arts.

Teatro alla scala

Source: Architecturaldigest.com

Tertarik untuk mencoba menonton di opera house di atas? Mana yang paling ingin kamu kunjungi? (Tr)