Penyakit kritis

Baik Muda Maupun Tua, Penyakit Kritis Ini Perlu Diwaspadai

Serangan penyakit kritis pun kini tak pandang usia, saat usia muda pun bukannya tidak mungkin menderita penyakit kritis. Oleh sebab itu, kita semua memerlukan perlindungan penyakit kritis sedini mungkin. Sebab, jika Anda mendaftar asuransi ini setelah menderita penyakit, maka pengajuan polis Anda sudah pasti akan ditolak sehingga Anda tidak bisa merasakan manfaatnya. Bahkan jika Anda berhasil memanipulasi riwayat kesehatan sekalipun agar pengajuan polis diterima, pengajuan klaim asuransi akan mengalami penolakan klaim asuransi jika hal tersebut sampai terbongkar.

Ada cukup banyak hal yang menyebabkan seseorang bisa terkena penyakit yang tergolong mematikan, meskipun usianya masih muda. Salah satunya yaitu gaya hidup serba instan yang  membuat risiko terpapar penyakit tersebut semakin meningkat. Coba pikirkan kapan terakhir Anda berolahraga secara rutin? Mungkin sudah jarang sekali. Memang, padatnya rutinitas dan hidup yang serba modern membuat kita jadi malas bergerak, apalagi berolahraga. Belum lagi faktor lingkungan seperti polusi. Padahal hal ini dapat meningkatkan ancaman penyakit kritis.

Berdasarkan data yang dilansir dari beritagar.id, penyakit kritis yang menjadi penyebab kematian paling tinggi adalah stroke. Penyakit ini bisa dipicu oleh penyakit-penyakit lain seperti kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi, dan penyakit lainnya yang bisa menyebabkan penggumpalan darah. Selain itu, penyakit kritis seperti jantung koroner dan gagal jantung juga sering memakan korban.

Data tahun 2013 menunjukkan bahwa penderita penyakit stroke, gagal jantung, dan jantung koroner mayoritas ada di batas usia 55-64 tahun. Namun bukan berarti usia di bawah 55 tahun terbebas dari penyakit ini tersebut lho, ada juga penderitanya yang masih memiliki usia 15-24 tahun. Pada rentang usia 15-24 tahun, terdapat 42,6 ribu orang menderita penyakit jantung koroner dan 8,5 ribu orang menderita penyakit stroke.

Selain penyakit-penyakit di atas, data dari Prudential tahun 2017 juga menunjukan beberapa penyakit seperti: kanker payudara, pembuluh darah jantung kronis, ginjal kronis, dan kanker leher rahim juga merupakan penyakit kritis yang paling banyak diklaim.

Sedangkan menurut RS Dharmais, Jakarta, kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diidap dibandingkan dengan kanker lainnya. Sayangnya, rata-rata pasien yang datang sudah didiagnosa dengan stadium lanjut. Padahal, peluang mencegah penyakit kanker payudara bisa lebih besar jika ditangani lebih awal. (Source: beritagar.id)

Oleh sebab itu, sebaiknya kita semua melakukan pencegahan penyakit kritis mulai dari sekarang. Terapkan gaya hidup sehat dan konsultasikan kondisi kesehatan ke dokter secara rutin untuk mendeteksi jika ada penyakit yang dapat berkembang menjadi penyakit kritis. Boleh juga mengikuti asuransi penyakit kritis untuk memberikan proteksi yang lebih maksimal. (Rima)