Sempatkan ke Masjid Muhammad Cheng Ho Saat ke Batam

Sempatkan ke Masjid Muhammad Cheng Ho Saat ke Batam

Nama Laksamana Cheng Ho mungkin tak lagi asing bagi mereka yang senang berwisata sejarah. Yap, nama ini dapat ditemukan pada beberapa tempat di Indonesia. Sebut saja Cakra Donya di Banda Aceh, piring keramik bertuliskan Ayat Kursi di Keraton Kasepuhan Cirebon, juga Klenteng Sam Po Kong di Semarang—semuanya merupakan peninggalan Laksamana Cheng Ho. Melansir Kompasiana, Kepulauan Riau juga merupakan salah satu tempat yang pernah disinggahi oleh petinggi kaisar Dinasti Ming ini. Meski tidak dibangun ketika Laksamana Cheng Ho ada, Masjid Muhammad Cheng Ho wajib Anda kunjungi setelah melakukan booking hotel Harris Batam.

Masjid Muhammad Cheng Ho Batam terletak di kawasan Bengkong, Golden City. Rumah ibadah ini dibangun dan diprakarsai oleh Abi, pemilik usaha Golden Prawn, yang juga pengembang kawasan Bengkong. Dilansir dari situs Batam News, Abi mendirikan masjid ini untuk mengenang kunjungan Laksamana Cheng Ho di Kepulauan Riau pada zaman dahulu, sekaligus membuat ikon wisata baru.

Keunikan masjid ini terletak pada desain yang dimilikinya. Diselimuti warna merah serta atap segi delapan seperti pada pagoda adalah pemandangan yang akan Anda temukan saat mengunjungi masjid ini. Relief naga dan singa dari lilin juga menghiasi puncak pagoda, bersandingan dengan lafaz Allah dalam huruf Arab. Desain rumah ibadah ini sebetulnya merupakan replika Masjid Muhammad Cheng Ho yang terletak di Surabaya. Masjid yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Menteri Bidang Kemaritiman pada 21 Februari 2015 ini berdiri di atas lahan seluas 800 meter persegi, dengan ukuran bangunan seluas 20 kali 30 meter dan dapat menampung hingga 200 jamaah.

Eksotisme Masjid Muhammad Cheng Ho juga didukung oleh replika kapal pesiar Laksamana Cheng Ho yang juga dibangun oleh Abi di Golden Prawn. Dalam kapal kayu itu, terdapat restoran atas kapal, yang dapat dikunjungi oleh siapapun. Sehingga, selepas berkunjung ke masjid—entah untuk berwisata atau sekaligus beribadah—Anda dapat langsung mencicipi makanan di restoran apung tersebut. Objek wisata ini berjarak 20 kilometer dari Bandara Hang Nadim Batam—atau sekitar 30 menit berkendara menggunakan mobil dan dibuka sepanjang waktu-waktu untuk sembahyang.

Jangan lewatkan tempat ini saat berkunjung ke Batam, ya! Semoga artikel ini bermanfaat.