Terapi listrik seperti terapi tens sudah digunakan sebagai pengobatan berbagai macam penyakit sejak zaman dahulu dengan memanfaatkan sengatan ikan. Seiring perkembangan teknologi, terapi ini sudah menggunakan mesin khusus yang dibekali dengan teknologi canggih.
Melansir dari Alodokter, terapi listrik ini banyak digunakan untuk mengobati penyakit saraf yang ditandai dengan beberapa gejala seperti mati rasa, kelumpuhan, kesemutan, sakit kepala, nyeri di bagian tertentu, dan lainnya. Tidak hanya itu saja, terapi ini juga bisa dimanfaatkan sebagai media pengobatan untuk gangguan kejiwaan misalnya depresi berat, skizofrenia, bipolar, OCD, dan lain-lain. Terapi listrik ini terbagi dalam beberapa jenis, di antaranya:
- Terapi TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)
TENS merupakan terapi listrik yang memanfaatkan mesin bertenaga baterai dengan voltase (tegangan) rendah. Cara kerja alat ini yaitu menghambat impuls (hantaran) dari bagian saraf yang bermasalah ke bagian otak sehingga nyeri yang dirasakan bisa berkurang. Di samping itu, terapi listrik ini diduga dapat menstimulasi saraf otak yang memproduksi hormon pereda nyeri alami sehingga menghambat persepsi terhadap rasa sakit.
Terapi ini kerap dimanfaatkan untuk meredakan nyeri saat haid, nyeri sendi, sakit punggung bagian bawah, sakit leher, sakit lutut, dan di kondisi tertentu dapat meringankan rasa sakit ketika persalinan.
- Terapi PENS (Percutaneous Electrical Nerve Stimulation)
Mengutip laman Alodokter, terapi listrik satu ini memadukan teknik pengobatan tradisional dan teknologi kedokteran. Di mana, terapi ini memakai alat berukuran kecil menyerupai jarum akupuntur untuk mengalirkan aliran listrik. Terapi satu ini pun sering dipadukan dengan pengobatan akupuntur.
Menurut studi, terapi PENS ini dapat membantu meringankan nyeri dan memperbaiki kualitas tidur. Jika Anda memiliki hipertensi, barangkali Anda bisa gunakan terapi listrik satu ini untuk memperbaiki kualitas tidur Anda. Sebab, kurangnya jam tidur adalah salah satu aktivitas yang bisa memengaruhi tekanan darah normal. Namun, keefektivitas terapi listrik ini untuk gangguan saraf masih belum menunjukkan hasil yang signifikan dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
- Terapi RTMS (Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation)
Terapi satu ini memanfaatkan gelombang elektromagnetik dalam mengirimkan sinyal listrik untuk menghambat rasa sakit maupun nyeri yang dirasakan. Namun, terapinya sendiri harus dilakukan lebih dari satu kali untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Sama dengan terapi lainnya, terapi RTMS ini tentunya dapat membantu menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh tertentu.
Itulah dia beberapa jenis terapi listrik yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Semoga bermanfaat!