Stroke merupakan salah satu penyakit yang wajib segera mendapat penanganan medis. Tetapi pengobatan stroke tidak berhenti sampai pulih, masih ada pemulihan pascastroke yang harus pasien ikuti.
Setiap langkah pemulihan pascastroke ini sangat penting agar pasien mampu kembali menjalani aktivitas secara mandiri seperti semula. Kemudian, tujuan utama dari setiap langkah ini agar mempertahankan fungsi otak pasien.
Tidak terbantahkan lagi bahwa stroke memicu penurunan fungsi kognitif. Pasien yang menderita penyakit ini akan kesulitan dalam bergerak, mengingat, dan apalagi berbicara.
Agar mengatasi ketiga masalah ini, proses pemulihan pascastroke sangatlah penting agar tubuh kembali optimal. Meski terlihat menyita waktu, setiap langkah ini tidak boleh pasien lewatkan setelah mengalami stroke!
Langkah Pemulihan Pascastroke
Terapi pascastroke terbagi menjadi empat langkah. Masing-masing bertujuan untuk mengembalikan fungsi kognitif bagi pasien. Berikut adalah penjelasan berbagai terapi sebagai langkah saat pascastroke:
1. Terapi Memori
Mengingat stroke menyerang otak, penting untuk melakukan terapi memori. Terapi ini mencakup penerapan aktivitas sehari-hari dan aspek emosional bagi pasien. Cakupan terapi ini akan membantu mengembalikan tingkat konsentrasi penderita.
Umumnya, terapi memori dapat mencakup berbagai aktivitas sebagai berikut:
- Menerapkan pola makan sehat, terutama mengonsumsi sumber makanan yang baik untuk otak.
- Melatih tubuh agar kembali aktif bergerak seperti berjalan
- Bermain permainan yang dapat mengasah otak, misalnya catur.
- Meletakkan setiap benda sesuai pada tempatnya dan dapat lebih mudah terlihat.
2. Terapi Gerakan
Selanjutnya, pasien akan melakukan terapi gerakan yang melatih saraf sensorik dan motorik. Anda sudah melihat berjalan merupakan bagian terapi memori, maka ini juga berlaku sebagai terapi gerakan.
Berjalan bukan satu-satunya bagian dari langkah terapi ini. Berikut adalah terapi lain yang dapat melatih gerakan pasien:
- Menggerakkan tangan dan kaki (bisa dengan alat bantu)
- Mengganti posisi duduk dan tidur secara rutin
Tujuan dari terapi ini agar otot pasien kembali kuat dan tidak terasa kaku. Harapannya juga, pasien dapat melatih keseimbangan saat beraktivitas.
3. Terapi Bicara
Umumnya, penderita stroke akan kesulitan bicara. Maka, terapi bicara harus mereka jalani, terutama saat tiga bulan pertama pascastroke. Terapi bicara akan membantu pasien untuk mengembalikan kemampuan berbicara.
Bukan itu saja, terapi ini juga mencakup pelatihan membaca dan menulis. Maka, pasien akan kembali memahami bahasa baik secara tulisan dan lisan. Tujuan lain dari terapi ini agar otot-otot dalam mulut bisa bekerja seperti semula.
4. Terapi Okupansi
Secara keseluruhan, terapi okupansi mewakili setiap langkah pemulihan pascastroke sebelumnya. Tujuannya tetap sama, yakni mengembalikan keterampilan bagi pasien agar bisa menjalankan aktivitas seperti semula.
Dalam langkah pemulihan pascastroke ini, terapis akan membantu pasien untuk mengatasi setiap kesulitan. Misalnya, menyediakan alat bantu dan membantu menerapkan metode baru untuk melakukan suatu aktivitas.
Biasanya membutuhkan kurang lebih enam bulan agar pasien pulih dari pascastroke. Pada akhirnya, waktu pemulihan pascastroke dapat dipengaruhi dari tingkat keparahan, intensitas perawatan, dan seberapa cepat penanganannya.
Stroke Center RS Premier Jatinegara memiliki metode pengobatan stroke yang mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam penanganan. Selain itu, RS Premier Jatinegara juga memiliki teknologi dalam mendiagnosis gangguan neurologis dengan cepat dan tepat. Segera kunjungi untuk mendapatkan penanganan dan perawatan secara profesional.