Ternyata, tidak semua konser musik berujung manis. Tidak semua konser musik berakhir dengan suka cita karena ada beberapa konser yang justru berujung duka. Salah satunya adalah konser musik Ariana Grande beberapa waktu lalu yang masih meninggalkan duka di hati kita. Konser Ariana bukan hanya satu-satunya konser musik yang berakhir dengan teror; masih ada dua konser lain yang juga memakan banyak korban. Oleh sebab itu, untuk kamu yang akan menonton konser musik di luar negeri, disarankan untuk membeli asuransi perjalanan dari agen asuransi untuk berjaga-jaga. Ini dia tiga konser musik berujung teror yang pernah terjadi:
- Ariana Grande, 22 Mei 2017.
Konser Ariana Grande ternyata meninggalkan luka yang cukup dalam bagi para penontonnya. Pasalnya, tanpa diduga, sebuah bom bunuh diri meledak dan memakan puluhan korban jiwa. Menurut informasi yang beredar, bom meledak di luar lokasi konser ketika kerumunan penonton tengah meninggalkan arena. Setidaknya, 22 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Konser yang digelar di Manchester Arena, Inggris, ini berakhir tragis karena hal tersebut. Saksi mata mengatakan bahwa seorang pria mencurigakan terlihat mengaktifkan alat peledak beberapa saat sebelum kejadian.
- Ansbach Open, 24 Juli 2016.
Ansbach Open merupakan sebuah festival musik di Jerman yang cukup populer. Pada 24 Juli 2016 lalu, setidaknya 2.500 orang menghadiri festival ini dan menikmati musik yang terputar. Namun demikian, festival ini teryata berujung pada sebuah teror. Mohammad Daleel yang juga merupakan simpatisan ISIS ini meledakkan bom di tengah acara. Awalnya, Daleel berusaha masuk ke dalam venue utama. Namun demikian, pihak keamanan menemukan sekrup dan benda metal tajam yang ada di tasnya dan menolak Daleel untuk masuk ke dalam. Tidak lama berselang, Daleel meledakkan bom di tubuhnya. Akibat kejadian tersebut, Daleel meninggal dunia di tempat kejadian, 15 orang luka-luka, dan 4 orang luka berat.
- Eagles of Death Metal, 13 November 2015.
Konser musik lain yang berakhir berdarah adalah konser musik Eagles of Death Metal yang digelar pada 13 November 2015 silam. Konser ini berada di Teater Bataclan, Paris, Prancis dan dihadiri oleh 1.500 penonton. Yang menyeramkan, ketika band sedang asyik memainkan lagu di panggung, sejumlah penyerang datang dengan mobil ke lokasi konser. Mereka berhasil masuk dan menembak dengan membabi buta dengan senapan yang mengenai para penonton. Tidak berhenti sampai di situ saja, mereka pun kemudian mengaktifkan peledak yang berada di balik rompi. Setidaknya 90 orang tewas pada kejadian ini dan puluhan lainnya luka-luka. Akibat kejadian ini, Teater Bataclan ditutup dan baru dibuka pada tahun 2016.
Kejadian di atas tentunya meninggalkan luka yang mendalam bagi para korban dan juga para penggemarnya. Semoga kejadian seperti ini tidak akan terulang di kemudian hari, ya. (Tr)