Pasti kamu pernah mendengar mitos tempat-tempat wisata yang katanya dapat membawa musibah bagi hubungan pasangan-pasangan kekasih yang berkunjung ke sana. Biasanya, kepercayaan ini muncul secara turun temurun, ataupun diceritakan oleh orang-orang di sekitar. Misalnya, saat kamu sedang berwisata bersama pasanganmu di Bandung dan bertanya pada salah satu staf Hotel di Bandung, mengenai lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Maka, staf tersebut pasti tidak akan menyarankan tempat wisata yang dipercaya memiliki mitos negatif untuk pasangan.
Berbeda dengan tempat wisata lainnya, lokasi yang satu ini justru kerap menjadi pilihan dari para pasangan yang ingin hubungannya langgeng. Sebab, banyak masyarakat yang percaya bahwa dengan berwisata ke sini, akan membuat hubungan awet. Tempat wisata yang dimaksud adalah Situ Patenggang, dan mitos yang beredar luas di masyarakat pun tidak dapat dipisahkan dari legenda yang menyelimuti tempat wisata ini.
Legenda yang melatarbelakangi nama dari tempat wisata ini yaitu berdasarkan dari kisah cinta Ki Santang dan Dewi Rengganis. Ki Santang adalah keponakan dari Prabu Siliwangi, sementara Dewi Rengganis hanyalah seorang gadis desa yang hidup di pegunungan. Keduanya saling mencintai dan memiliki ikatan cinta yang sangat kuat. Sayang, keduanya harus terpisah akibat sebuah perang yang berlangsung dalam waktu lama. Meskipun begitu, perpisahan tersebut tidak lantas menghilangkan rasa cinta antara keduanya. Baik Ki Santang maupun Dewi Rengganis memutuskan untuk saling mencari. Hingga suatu saat mereka berhasil dipertemukan kembali di dekat sebuah batu berukuran cukup besar. Batu ini kemudian dikenal dengan nama Batu Cinta yang berada di Situ Patenggang.
Setelah mereka bertemu, Dewi Rengganis kemudian meminta untuk dibuatkan sebuah danau dengan pulau kecil di tengahnya. Karena rasa cintanya, Ki Santang kemudian mengabulkan keinginan Dewi Rengganis, dan membuatkan danau dengan pulau kecil yang sekarang dikenal dengan Pulau Sasuka atau Pulau Asmara jika diubah ke dalam bahasa Indonesia.
Selain nama situ patenggang yang berarti terpisah (baik jarak maupun waktu), tempat ini juga dikenal dengan nama Situ Pateangan yang berarti saling mencari. Kedua nama tersebut sesuai dengan legenda yang mendasari nama ini. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, pasangan yang mengunjungi Batu Cinta dan berjalan berkeliling pulau asmara, akan memiliki hubungan yang langgeng. Mengenai kebenaran kepercayaan tersebut, itu terserah apakah ingin mempercayainya ataukah tidak.