Data merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang. Pernah membayangkan jika suatu saat data di ponsel Anda tiba-tiba hilang entah karena ponsel rusak atau hilang? Pasti akan sangat membuat Anda pusing. Jika Anda sebagai personal saja sudah pusing ketika mengalaminya, pasti sudah membayangkan seberapa berbahayanya data hilang saat dialami oleh sebuah perusahaan. Itulah sebabnya, perusahaan seringkali memanfaatkan teknologi data center seperti IBM Data Center Indonesia untuk masalah pengelolaan datanya. Sebab, data perusahaan jauh lebih penting dan kompleks dibandingkan data personal yang biasa Anda miliki.
Data center atau pusat data merupakan tempat disimpannya data atau korpus berbentuk soft file melalui media seperti server, sistem penyimpanan, basis data, jaringan akses, perangkalat lunak, dan aplikasi. Semua peralatan ini terkumpul dalam satu lokasi yang sama (biasanya berupa gedung) dan diawasi serta dikendalikan oleh profesional. Istilah data center dapat merujuk juga pada gedung tempat alat-alat ini berada.
Pengguna data center beragam, mulai dari industri, perusahaan jasa, hingga pemerintahan. Negara dan macam-macam variasi bisnis ini tentu membutuhkan data center untuk menampung basis data yang mereka punya. Namun, tahukah Anda industri apa yang paling membutuhkan kehadiran data center?
Industri Eceran (Retail) adalah jawabannya. Mengapa demikian?
Industri retail, baik yang di luar maupun dalam jaringan, sama-sama memiliki relasi yang dekat dengan tiap-tiap konsumennya. Khususnya industri eceran dalam jaringan (online retail industry), konsumsi atas data cenderung lebih banyak. Contohnya saja marketplace. Untuk menjual dan memasarkan produk-produknya, mereka butuh slot data yang cukup banyak di Internet.
Dari sisi konsumen pun, bisnis ini membutuhkan ruang data yang sangat besar untuk menampung data pembeli yang bertalian dengan proses jual-beli yang terjadi di e-commerce. Dilansir dari salah satu situs data center Amerika, online marketplace terbesar ke-2 di dunia, eBay, memproses 300 milyar queries per harinya dengan jejak data lebih dari 500 petabytes. Angka ini tentu sangat fantastis bila harus disimpan secara internal oleh marketplace tersebut. Oleh karenanya, pusat data sangat dibutuhkan oleh industri ini.
Perkembangan dunia bisnis di era digital ini semakin variatif. Untuk saat ini mungkin marketplace-lah yang menjadi industri paling membutuhkan data center. Namun, siapa yang tahu bahwa kemungkinan satu dekade ke depan ada industri baru yang lebih membutuhkan pusat data?