Desain grafis dan iklan baris adalah dua contoh produk industri kreatif yang sedang naik daun. Kecintaan konsumen pada konten informatif dengan tampilan menarik membuat keduanya paling laku di pasaran. Tren inilah yang membuat brands mulai tertarik untuk memasarkan produk maupun jasa mereka dengan strategi seperti ini.
Namun, tahukah Anda jika ada faktor lain yang lebih memengaruhi penilaian dan pengambilan keputusan konsumen terhadap sebuah brand ataupun produk?
Mike Projkovski dalam situs 99 Designs beranggapan kalau pemilihan warna pada logo ataupun desain website memiliki tingkat komunikasi yang lebih cepat pada konsumen. Pasalnya, warna berkomunikasi pada level emosional manusia. Sederhananya, warna adalah cara tercepat untuk mengatur kesan pertama yang baik. Oleh sebab itu, pemilihan warna pada desain website dianggap cukup penting untuk kelangsungan sebuah brand.
Makna warna dan pengelompokkannya
Setiap kelompok warna memiliki makna yang berbeda-beda. Masing-masing warna pula dapat memengaruhi kesan pertama seseorang dengan caranya sendiri. Dengan kata lain, warna memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan yang tepat tentang bisnis Anda kepada konsumen atau calon konsumen dengan cepat.
Warna hangat dipercaya dapat memberikan efek energik atau semangat pada pengunjung situs. Akan tetapi, jika warna-warna seperti ini digunakan secara tunggal—tidak dikombinasikan dengan warna lain—pengaruh yang diberikan pada pengunjung justru akan menjadi terlalu menstimulasi semangat pengunjung. Makanya, penggunaan warna hangat sebaiknya dikombinasikan dengan warna dingin ataupun netral.
Contoh warna hangat adalah merah, merah mudah, jiingga, dan kuning.
Warna dingin diyakini memiliki efek menenangkan kepada orang yang melihatnya. Maka dari itu, warna ini paling banyak digunakan brands dalam situsnya. Meski begitu, penggunaan warna dingin yang terlalu masif juga bisa memberikan kesan dingin atau tak ramah.
Contoh warna dingin adalah hijau, biru, dan ungu.
Warna netral cocok sekali dipadu-padankan dengan warna-warna dari kelompok warna hangat maupun dingin. Sehingga, hasilnya memberikan keseimbangan pada desain website.
Contoh warna netral adalah abu-abu, hitam, dan coklat.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika warna dan desain website memiliki sebuah keterkaitan langsung. Sebab, pemilihan warna pada desain website secara tidak langsung akan mengatur kesan pertama pengunjung terhadap situs dan brand itu sendiri. Setelah desain awal website selesai, Anda kemudian dapat mempertimbangkan platform pengelolaan data pelanggan seperti SAP Customer Relationship Management untuk website Anda.(AP)