Jika bicara mengenai tiga kota termahal di dunia, Zurich dan Paris sudah pasti masuk ke dalam daftar. Meskipun begitu, hal ini tak membuat para wisatawan mengurungkan niatnya untuk berkunjung ke salah satu kota yang juga termasuk ke dalam daftar kota tercantik di dunia. Bisa dilihat dari daftar perjalanan yang disediakan oleh pengusaha travel, tingginya tingkat perjalanan dengan pesawat, atau melalui asuransi perjalanan wisata yang ditawarkan. Swiss dan Prancis kerap jadi primadona.
Namun, itu dulu sebelum pandemi melanda dunia. Di tahun 2020, apakah daftarnya masih sama dan relevan?
The Economist Intelligence Unit atau EIU baru saja merilis sebuah penelitian mengenai kota termahal di dunia. Dengan membandingkan harga 138 barang dari 133 kota, EIU berhasil membuat daftar biaya gaya hidup di kota-kota tersebut. Hasilnya, seperti yang sudah diprediksi: Paris, Hong Kong, dan Zurich menempati posisi teratas (seri), kemudian diikuti dengan Singapura dan Osaka. Sedikit informasi, pada survei biaya hidup sedunia sebelumnya yang dilakukan pada bulan Maret, Singapura dan Osaka menempati posisi yang setara dengan Hong Kong. Tak hanya Paris, Hong Kong, dan Zurich saja yang bersaing ketat dengan angka seri, Osaka dan Tel Aviv pun memiliki angka yang sama (seri).
Berikut daftar kota termahal di tahun 2020 menurut EIU, seperti dilansir melalui CNN:
- Paris, Prancis (seri)
1. Hong Kong (seri)
1. Zurich, Swiss (seri)
4. Singapura
5. Osaka, Jepang (seri)
5. Tel Aviv, Israel (seri)
7. Jenewa, Swiss
8. Kota New York
9. Copenhagen, Denmark
10. Los Angeles
Sementara itu, untuk kota dengan biaya gaya hidup termurah, ditempati oleh Damaskus (Suria), Tashkent (Uzbekistan), Lusaka (Zambia) serta Caracas (Venezuela), dan terakhir adalah Almaty, Kazakhstan.
Masih menurut CNN, hasil penelitian ini tak hanya mengemukakan besaran biaya gaya hidup yang ada di setiap kota, tetapi juga menjadi landasan bagaimana dampak pandemi COVID-19 pada dunia. Hal ini terlihat dari imbas harga, serta perubahan daya beli masyarakat yang kini lebih memprioritaskan barang-barang pokok seperti makanan dibanding pakaian atau hal-hal sekunder lainnya.